LAPORAN TITIK DIDIH LARUTAN
LAPORAN LENGKAP
( TITIK DIDIH LARUTAN)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
1.
REINALDY ILHAM
.MS (13326)
2.
SRI ASRIKA
(13327)
3.
ST.NURBAYA
(13328)
4.
SUCI ARSI
RAMDHANI (13329)
5.
WAHYUNI (13330)
6.
WIKI INDRADINATA
ANDI TUNRU (13331)
KELAS XII MIA 4
SMA NEGERI 1 BARRU
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
I.
Judul :
TITIK
DIDIH LARUTAN
II.
Tujuan :
Menunjukkan/mengamati
hubungan antara konsentrasi larutan dengan kenaikan titik didih larutan.
III.
Teori
Singkat
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan
titik didih. Jadi, titik didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama dengan
tekanan atmosfer. Titik didih pelarut (Tb °) adalah titik didih pada saat pelarut
air mendidih pada suhu 100°C tekanan 1 atm. Titik didih larutan adalah (Tb)
adalah titik didih pada saat larutan tersebut mendidih diatas suhu 100°C pada
tekanan 1 atm. Titik didih larutan lebih besar daripada titik didih pelarut
sehingga :
∆Tb = Tb
- Tb°
Naiknya
titik didih pelarut ke titik didih larutan disebut kenaikan titik didih (∆Tb).
Untuk menghitung kenaikan titik didih larutan adalah dengan menggunakan rumus :
∆Tb = Kb × m
Dalam
hal ini, Kb adalah tetapan titik didih molal
, dimana harga ketetapan titik didih molal tertentu pada tekanan dan suhu
tertentu pula. Percobaan-percobaan juga menunjukkan bahwa kenaikan titik
didih tidak bergantung kepada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada
konsentrasi larutan (molalitas).
Kenaikan
titik didih larutan elektrolit lebih besar dari larutan nonelektrolit
disebabkan adanya factor Van’t Hoff.
Elektrolit ∆Tb = Kb × m × i
Non Elektrolit ∆Tb = Kb × m
IV.
Alat/Bahan
Alat :
1. 7
buah gelas kimia 100 mL
2. 7
buah pembakar spritus
3. 7
buah neraca
4. 7
buah kasa dan kaki tiga
5. 7
buah thermometer skala -10°C – 110°C
Bahan :
1. Aquades
2. Larutan
Gula 1 m
3. Larutan
Gula 2 m
4. Larutan
Urea 1 m
5. Larutan
Urea 2 m
6. Larutan
NaCl 1 m
7. Larutan
NaCl 2 m
V.
Cara
Kerja
1. Siapkan
gelas kimia 100 mL sebanyak 7 buah berilah nomor 1-7.
2. Isilah
gelas kimia nomor 1 dengan aquades sebanyak 50 mL.
3. Panaskan
gelas kimia nomor 1 hingga aquades mendidih (4 menit) , catat suhunya.
4. Gelas
kimia nomor 2,3,4,5,6, dan 7 berturut-turut dimasukan gula 1 m , gula 2 m, urea
1 m, urea 2 m, NaCl 1 m, dan NaCl 2 m. Panaskan gelas kimia nomor 2, 3, 4, 5,
6, dan 7 hingga mendidih dan catat suhunya.
VI.
Hasil
Pengamatan
No.
|
Larutan
|
Molalitas
|
Titik didih
(°C)
|
Beda titik
didih
(°C)
|
1
|
Air
|
|
100
|
0
|
2
|
Gula
|
1 m
|
108
|
8
|
3
|
Gula
|
2 m
|
105
|
5
|
4
|
Urea
|
1 m
|
95
|
-5
|
5
|
Urea
|
2 m
|
108
|
8
|
6
|
NaCl
|
1 m
|
98
|
-2
|
7
|
NaCl
|
2 m
|
109
|
9
|
VII.
Gambar
Percobaan
(Salah Satu Gambar Percobaan)
VIII.
Perhitungan/Reaksi
Kb air =
1,86°C/molal
Tb ° =
100°C
Rumus umum :
∆Tb = Tb
- Tb°
Elektrolit ∆Tb = Kb × m × i
Non Elektrolit ∆Tb = Kb × m
1. Aquades
Tb = 100°C
∆Tb = Tb - Tb°
= 100°C - 100°C
= 0°C
2. Larutan
Gula 1 m
Tb = 108°C
∆Tb = Tb - Tb°
= 108°C - 100°C
= 8°C
∆Tb = Kb × m
= 0,52°C/molal
× 1 m
= 0,52°C
3. Larutan Gula 2 m
Tb = 105°C
∆Tb = Tb - Tb°
= 105°C - 100°C
= 5°C
∆Tb = Kb × m
= 0,52°C/molal
× 2 m
= 1,04°C
4. Larutan Urea 1 m
Tb = 95°C
∆Tb = Tb - Tb°
= 95°C - 100°C
= -5°C
∆Tb = Kb × m
= 0,52°C/molal
× 1 m
= 0,52°C
5. Larutan Urea 2 m
Tb = 108°C
∆Tb = Tb - Tb°
= 108°C - 100°C
= 8°C
∆Tb = Kb × m
= 0,52°C/molal
× 2 m
= 1,04°C
6. Larutan NaCl 1 m
NaCl
(aq) à Na + (aq) + Cl-(aq)
n
= i = 2 (larutan elektrolit kuat)
Tb = 98°C
∆Tb = Tb - Tb°
= 98°C - 100°C
= -2°C
∆Tf = Kf × m × i
= 0,52°C/molal
× 1 m × 2
= 1,04°C
7. Larutan NaCl 2 m
NaCl
(aq) à Na + (aq) + Cl-(aq)
n
= i = 2 (larutan elektrolit kuat)
Tb = 109°C
∆Tb = Tb - Tb°
= 109°C - 100°C
= 9°C
∆Tf = Kf × m × i
= 0,52°C/molal
× 2 m × 2
= 2,08°C
Pertanyaan :
1. Bagaimana
titik didih larutan dibanding dengan titik didih pelarut?
2. Bagaimana
pengaruh molalitas larutan gula , urea, NaCl terhadap titik didih larutan dan
kenaikan titik didih larutan?
3. Sebutkan
faktor yang menentukan harga kenaikan titik didih larutan?
Jawaban :
- Titik didih larutan lebih besar daripada titik didih pelarut sehingga : ∆Tb = Tb - Tb°
- Semakin besar molalitas larutan gula , urea, NaCl maka titik didih dan kenaikan titik didih larutannya semakin besar/tinggi.
- Faktor yang menentukan harga kenaikan titik didih larutan adalah molalitas larutan campuran (dipengaruhi besar massa, massa molekul relatif, massa pelarut) dan jenis larutan tersebut (elektrolit/nonelektrolit) serta konstanta titik didih dimana larutan itu dilarutkan.
IX.
Kesimpulan/Saran
Kesimpulan :
Dari
praktikum yang kami telah lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Titik didih larutan lebih besar daripada titik didih
pelarut.
2. Kenaikan titik didih tidak
tergantung pada komposisi kimia dari zat tersebut tetapi tergantung pada jumlah
konsentrasi molalalitas dan sifat larutan ( elektrolit dan non-elektolit).
3. Kenaikan larutan elektrolit
lebih besar dari larutan non-elektrolit disebabkan adanya factor Van’t Hoff.
4. Perbedaan hasil pengukuran
menurut teori dengan pengamatan langsung disebabkan oleh ketidaktelitian dalam
mengamati skala termometer serta pengaruh suhu luar.
Saran :
Untuk
praktikum kedepannya, harus lebih memperhatikan beberapa hal sebagai berikut
- Bersihkan dulu alat-alat untuk melakukan praktikum, agar saat pengambilan data untuk laporan lebih akurat dan tepat.
- Teliti dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca termometer sangat penting.
Barru , 29 Agustus 2016
Mengetahui Kelompok
VII
Guru Pembimbing
Dra.Rosmini Suci
Arsi Ramdhani
NIP:
19591103 198403 2 002 NIS:
13329
Komentar
Posting Komentar